Upaya pencegahan korupsi sangat penting dan lebih baik dari penindakan korupsi sehingga diperlukan sistem pengendalian internal yang harus membudaya di seluruh institusi di Indonesia. Hal ini ditegaskan Staf Ahli Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat, Dr. Arif Tri Hardiyanto, Ak, MBA, CMA, CCSA, CA, dalam seminar “Pencegahan Tindak Pidana Korupsi” pada Sabtu, 20 Februari 2016 di Conference Hall Universitas Narotama (UNNAR).
Seminar nasional yang digelar oleh program studi Magister Manajemen (MM) UNNAR tersebut dengan tiga narasumber yakni Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, Ir. Agus Rahardjo MSM, Staf Ahli Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat, Dr. Arif Tri Hardiyanto, Ak, MBA, CMA, CCSA, CA, dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNNAR Prof. Dr. Soebandhi, SE. Ak., CPA. Acara dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan akademisi, instansi pemerintah, publik, dan mahasiswa.
Menurut Arif Tri Hardiyanto, sistem pengendalian internal ini tidak hanya menggagas implementasi sistem yang efektif dan efesien sehingga tidak memberikan celah untuk korupsi, namun juga membudayakan kesadaran pada sumber daya manusianya untuk jujur, amanah, dan menghayati esensi integritas dan etika. Dia mencontohkan sejumlah kasus korupsi di Indoensia kebanyakan melibatkan top manajemen sebagai pihak yang korup, bahkan mereka bisa keluar dari KPK dengan tersenyum.
Hal tersebut, lanjut Arif Tri Hardiyanto, menandakan sentralnya peran institusi pendidikan dalam menghasilkan generasi yang tidak memberikan dan atau pun mendapat benefit terkait tanggung jawab yang dipegangnya kepada orang lain untuk alasan apapun yang bertentangan dengan Undang-Undang, generasi yang bebas dari korupsi dan sifat korup.
“Jangan sampai Indonesia terkenal di dunia sebagai bangsa yang korup, perubahan datang dari rakyat, oleh, dan untuk rakyat,” kata Arif Tri Hardiyanto. [A!]
Foto: Prof. Dr. Soebandhi, SE, Ak, CPA (kiri) dan Dr. Arif Tri Hardiyanto, Ak, MBA, CMA, CCSA, CA dalam seminar “Pencegahan Tindak Pidana Korupsi” pada Sabtu, 20 Februari 2016 di Conference Hall Universitas Narotama.