AS Berencana Ekstradisi Bos Huawei dari Kanada
25 Januari 2019, 09:00:01 Dilihat: 568x

Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Kanada di Washington, David MacNaughton, mengatakan Amerika Serikat berencana mengajukan permintaan untuk mengekstradisi Direktur Keuangan Huawei, Meng Wanzhou. Perempuan itu ditangkap pada akhir 2018 di Kanada atas permintaan AS karena diduga melanggar sanksi perdagangan dengan Iran, dan kini bebas dengan jaminan.
Dalam wawancara bersama Glove and Mail, MacNaughton menyatakan AS telah mengajukan permintaan tersebut meski tak menjelaskan rinci kapan Meng harus diekstradisi.
MacNaughton mengatakan dia juga menyampaikan keluhan kepada AS soal penangkapan Meng. Sebab, lanjut dia, karena hal itu saat ini mereka merasa menjadi sasaran balas dendam China, dengan menangkap sejumlah warga Kanada dengan bermacam perkara. Bahkan salah satunya divonis mati dalam tingkat banding terkait perkara penyelundupan narkoba.
"Kami tidak suka warga kami yang dihukum. Pihak AS adalah satu-satunya pihak yang berupaya menjatuhkan hukuman (kepada Meng), tetapi kami warga Kanada yang menerima ganjarannya," ucap MacNaughton seperti dikutip Reuters, Selasa (22/1).
AS masih memiliki tenggat waktu hingga 30 Januari untuk mengajukan ekstradisi atau 60 hari setelah Meng ditahan di Vancouver, Kanada, pada 1 Desember 2018 lalu.
Meng, putri pendiri Huawei Technologies Co. Ltd., Ren Shengei, ditangkap otoritas Kanada atas permintaan AS. Washington menuding Meng melanggar sanksi AS terhadap Iran dan menjadi mata-mata.
Dia dibebaskan dengan jaminan bulan lalu dan dijadwalkan menghadapi persidangan di Vancouver pada 6 Februari mendatang.
Hal itu membuat hubungan antara China dan Kanada memanas akibat. Beijing membalas dengan menahan 13 warga Kanada.
Perdana Menteri Justin Trudeau menyatakan China telah sewenang-wenang menjatuhkan hukuman mati kepada warga negaranya, dan meminta pemimpin dunia mengecam langkah itu terkait penahanan sejumlah warganya.
Huawei tak bersedia berkomentar kepada Reuters mengenai proses hukum yang tengah dihadapi Meng. Juru bicara Kementerian Kehakiman AS mengatakan akan merespons proses hukum Meng melalui pengajuan ekstradisi.
Sementara itu, Kementerian Kehakiman Kanada memilih bungkam saat dimintai komentar terkait hal ini. Kanada merupakan satu dari seratus negara yang memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS.
Setelah permintaan diterima, pengadilan Kanada harus menentukan apakah ada bukti cukup untuk mengektradisi Meng ke Negeri Paman Sam dalam 30 hari ke depan.
Seorang mantan agen intelijen Kanada menuturkan mereka harus melarang Huawei memasok peralatan jaringan telekomunikasi di masa depan ke negara itu sementara pemerintah mempelajari potensi risiko keamanan.
Sejumlah sekutu Kanada seperti AS dan Australia juga telah membatasi penggunaan produk komunikasi Huawei dengan alasan menghindari risiko spionase.
Sumber: CNNIndonesia
Share:

UN Videos

Visiting Professor, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.