Pedagang Masih Takut, Sejumlah Pasar di Jayapura Lumpuh
02 September 2019, 09:00:04 Dilihat: 725x
Jakarta -- Sejumlah pasar di Kota Jayapura, Papua lengang sehari pascakerusuhan. Pedagang masih takut kerusuhan kembali pecah di ibu kota Papua itu sehingga memilih menutup tokonya.
Dilansir dari Antara, sejumlah pasar yang lengang adalah Pasar Sentral dan Pasar Induk Regionel Youtefa. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Hamadi juga dilaporkan sepi.
"Belum banyak pedagang yang menjual ikan," kata Iqbal, salah satu penjual ikan di TPI Hamadi. Ia menduga paling cepat pedagang ikan akan mulai berdagang besok.
Para pedagang di Pasar Sentral yang berjarak sekitar 500 meter dari TPI Hamadi juga memilih menutup tokonya.
Seorang pedagang yang terlihat di pasar menyatakan para pedagang baru akan besok membuka tokonya. Ia berharap kondisi keamanan di Jayapura segera pulih.
"Mudah-mudahan situasi segera pulih sehingga aktifitas di pasar kembali normal," ujar Fatimah.
Pasar Induk Regional Youtefa, Distrik Abepura, juga masih sepi. Pantauan Antara. tak ada pembeli atau penjual di pasar ini. Pasokan hasil bumi dari Koya dan Arso di Kabupeten Keerom juga terhenti hari ini.
Pasal Induk Regional Youtefa adalah pasar terbesar di Papua. Sebagai pasar induk, pasar ini biasanya dipadati pedagang dan pembeli. Namun hari ini pasar tersebut lumpuh.
Terminal angkutan kota dan pedesaan yang masih dalam kompleks pasar juga sepi dari warga dan kendaraan roda empat.
Di gapura pintu masuk Pasar Youtefa yang biasa diakses dari Jalan Baru, juga tidak nampak para penjual buah pinang yang biasanya ramai menjajakannya diatas motor.
Begitu juga, angkutan pedesaan yang biasanya parkir di luar pasar setelah pagi dini hari membawa hasil bumi dari Koya dan Arso, tidak nampak antriannya.
Sementara di lapak-lapak, seperti lapak pakaian bekas, lapak ikan segar, lapak sayur dan lapak kelontong juga nampak sepi, hanya terlihat satu atau dua orang penjual yang mencoba peruntungan untuk berjualan, sehari pasarusuh.
"Ini juga mau jualan tapi takut ada demo lagi," kata Ria, seorang penjual kelontong.
Senada, Amir penjual ikan segar mengaku memilih tidak berjualan karena pembeli tidak ada.
"Bagaimana mau jualan kalau pembelinya tidak ada," katanya.
Sumber : cnnindonesia.com